2 7 KONSEP DASAR GEOLOGI LINGKUNGAN



KONSEP – KONSEP GEOLOGI LINGKUNGAN YANG RELEVAN DENGAN KEADAAN INDONESIA 

A.  Pendahuluan
Geologi merupakan suatu ilmu yang mempelajari tentang bumi. Yang meliputi bagian permukaan dan bawah permukaan, batuan sebagai komponen penyusun, serta proses – proses fisik yang membentuk selama waktu geologi (eksogen dan endogen). Lingkungan yakni total keseluruhan dari suatu keadaan. Lingkungan meliputi kondisi fisik dan social budaya. Kondisi fisik berupa bentuk lahan, udara, air, dan gas. Sedangkan social budaya meliputi etika, ekonomi, estetika, dan kenyamanan.
            Geologi Lingkungan adalah geologi terapan yang dipusatkan pada keseluruhan keadaan spectrum dari kemungkinan saling mempengaruhi antara manusia dan lingkungan fisik. Geologi Lingkungan sendiri memiliki konsep – konsep fundamental. Yang pada umumnya menjelaskan tentang aktivitas bumi serta dampak dari proses – proses fisik geologi yakni endogen dan eksogen.

B.  Konsep – konsep Geologi Lingkungan
Dalam Ilmu Geologi Lingkungan tidak pernah terlepas dari pemahaman mengenai bumi beserta isi dan aktivitasnya. Terdapat 7 Konsep Geologi Lingkungan yang perlu dipahami oleh planner dalam perencanaan suatu wilayah. Secara umum konsep – konsep tersebut menjelaskan bahwa bumi pada dasarnya merupakan suatu sistem tertutup; bumi adalah satu-satunya tempat tinggal paling sesuai dengan kehidupan manusia, akan tetapi SDA yang dimiliki sangat terbatas; proses – proses fisik yang terjadi dibumi telah merubah keadaan bentang alam yang kita miliki; banyak proses – proses alam yang terjadi di bumi yang membahayakan umat manusia, bencana alam itu harus kita kenali dan kita hindari dengan merawat  alam serta meminimalkan penggunaan SDA; perencanaan penggunaan lahan dan air harus berusaha memperhatikan keseimbangan ekonomi dan estetis; dampak dari penggunaan lahan cenderung bertumpuk; serta komponen fundamental lingkungan merupakan faktor geologi, dan pemahaman tentang lingkungan memerlukan beberapa pendekatan melalui ilmu – ilmu kebumian dan disiplin ilmu yang lain yang berhubungan.
Konsep pertama menjelaskan bahwa bumi pada dasarnya merupakan sistem tertutup. Maksudnya, di bumi terdapat berbagai macam peristiwa yang terjadi karena aktivitas – aktivitas setiap bagian dari bumi. Bumi dikatakan sebagai system dengan empat buah bagian. Yaitu atmosfer, hidrosfer, biosfer, dan litosfer. Di setiap bagian system itu terjadi berbagai macam aktivitas yang saling berkaitan. Itulah mengapa bumi disebut sebagai suatu sistem tertutup.
Konsep kedua, yakni menjelaskan bahwa bumi merupakan satu – satunya tempat yang paling sesuai dengan kehidupan manusia, akan tetapi sumber daya yang dimiliki sangat terbatas. Menurut penulis senior dari The Earth and Human Affairs, Leo F. Laporte, dia mempercayai isi dari konsep kedua termasuk dua kebenaran pokok, pertama bahwa bumi ini tentu saja satu-satunya tempat tinggal yang bisa kita tempati. Yang kedua, SDA kita terbatas dan walaupun ada beberapa SDA yang bisa diperbarui, tetapi masih lebih banyak SDA yang tak bisa diperbarui. Tentunya akan diperlukan tindakan yang tepat untuk bisa memanfaatkannya dengan baik sekaligus melestarikanya.
Konsep ketiga menjelaskan bahwa proses – proses fisik yang terjadi di bumi mengubah bentang alam yang kita miliki. Konsep ini memberikan kita suatu pengetahuan tentang sejarah geologi mengenai proses yang telah terbentuk pada masa lalu yang saat ini kita masih bisa lihat hasil dari proses – proses itu. Dengan kata lain, sekarang adalah kunci dari masa lalu, yang di ungkapkan oleh James Hutton (1785). Dengan mampu malihat semua keadaan bentang alam di bumi ini pada masa kini, kita bisa mengetahui proses – proses yang telah terjadi pada masa lalu.
Konsep keempat, yakni menjelaskan tentang banyak proses alam yang terjadi di bumi yang membahayakan umat manusia. Sebagai contoh, aktivitas gunung berapi (meletus), tsunami, erosi, longsor, gempa bumi, dan lain sebagainya. Semua bencana itu merupakan dampak dari proses – proses yang terjadi di bumi, karena bumi merupakan suatu sistem yang terus bergerak. Kita sebagai manusia yang tinggal di bumi harus bisa mengenali bencana alam dan menghindarinya sebisa mungkin. Juga kita berkewajiban untuk merawatnya serta menggunakan potensi yang dimiliki bumi secara tepat dan bertanggung jawab.
Konsep kelima, menjelaskan tentang perencanaan penggunaan lahan dan pengairan harus berusaha memperhatikan keseimbangan antara pertimbangan segi ekonomi dan dari segi yang lain seperti estetika. Dewasa ini pertimbangan sumber daya alam dan evaluasi keindahan sebuah kawasan sebelum dilakukannya pembangunan menjadi bagian penting dalam teori “Environmental impact” atau dampak lingkungan.

Konsep keenam, menjelaskan tentang dampak dari penggunaan lahan yang cenderung bertumpuk.
Kemudian yang terakhir yakni

konsep ketujuh yang menjelaskan tentang komponen fundamental lingkungan merupakan faktor geologi, dan pemahaman tentang lingkungan memerlukan beberapa pendekatan melalui ilmu – ilmu kebumian dan disiplin ilmu yang lain yang berhubungan. Terdapat perbedaan dalam mempertimbangkan suatu pembangunan sebuah wilayah yang dapat digolongkan menjadi tiga kategori, yaitu fisik, biologis, dan fungsi kedayagunaan. Faktor fisik yaitu pertimbangan keadaan geografis, proses geografis, proses hidrologi, tipe batuan dan tanah, dan klimatologi. Faktor biologis yaitu, pertimbangan aktivitas mahluk hidup terutama tumbuhan dan hewan, perubahan keadaan biologis atau proses, spatial analisis terhadap informasi. Faktor fungsi kedayagunaan yaitu, kegunaan lahan, estetika, keterkaitan antara aktivitas manusia dengan faktor fisik dan biologis, dan peraturan yang mengatur lingkungan.

C.  Konsep – konsep yang Relevan Dengan Keadaan Indonesia
Diantara ketujuh Konsep Fundamental Geologi Lingkungan tersebut ada beberapa konsep yang masih relevan dengan kondisi Indonesia saat ini. Menurut saya konsep yang relevan yaitu konsep kedua, ketiga, keempat, dan keenam.
Mengapa konsep kedua? Yang saya ambil sebagai pengait pada konsep dua yaitu sumber daya di bumi yang terbatas. Sumber daya alam terbagi menjadi dua yakni SDA yang bisa diperbaharui dan yang tidak bisa diperbaharui. Semua SDA itu sangat diperlukan setiap wilayah dalam menunjang kehidupan masyarakatnya. Begitu pula yang ada di Indonesia. Sumber daya alam di Indonesia merupakan potensi alam terbesar yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan masyarakatnya setiap hari. Masyarakat tidak pernah terlapas dari penggunaan SDA pada setiap harinya. Mulai dari bangun tidur hingga tidur kembali. Sebagai contoh adalah penggunaan listrik. Dari penggunaan listrik tersebut juga menggunakan bantuan SDA yang tidak bisa diperbaharui yaitu minyak bumi. Perlu waktu yang sangat lama untuk menghasilkan minyak bumi, bahkan sampai jutaan tahun. Karena pembentukan minyak bumi dilakukan secara alami oleh organisme tertentu yang ada di dalam tanah. Selain minyak bumi masih banyak lagi SDA yang dimiliki Indonesia yang sewaktu – waktu akan habis jika pemakaiannya tidak tepat guna dan bertanggung jawab.
Sebagai bukti lain bahwa SDA itu terbatas di Indonesia yakni hasil tambang (emas, batubara, dll). Tidak selamanya di Indonesia hasil tambang akan melimpah, sewaktu waktu hasil tamabang itu akan habis. Dan memerlukan waktu yang panjang untuk mengembalikannya.
Kemudian penjelasan mengenai hubungan antara konsep ketiga dengan keadaan Indonesia saat ini. Konsep ketiga secara umum menjelaskan bahwa proses – proses fisik yang terjadi di bumi merubah bentang alam. Banyak sekali bukti yang terdapat di Indonesia mengenai hal tersebut. Banyaknya jajaran pegunungan yang ada di Indonesia adalah salah satunya. Aktivitas magma serta lempeng di dalam bumi yang mengakibatkan munculnya perubahan tekstur di daratan atau terbentuknya pegunungan. Contoh yang lain misalnya munculnya lumpur Lapindo di Sidoarjo. Yang dulunya daratan, sekarang menjadi lautan lumpur yang mengandung gas. Itulah sedikit contoh mengenai proses – proses alam yang merubah kondisi fisik di bumi.
Selanjutnya hubungan konsep keempat dengan Indonesia. Konsep keempat menjelaskan tentang banyak proses alam yang terjadi di bumi yang membahayakan umat manusia. Sebagai contoh, aktivitas gunung berapi (meletus), tsunami, erosi, longsor, dan lain sebagainya. Semua bencana itu merupakan dampak dari proses – proses yang terjadi di bumi, karena bumi merupakan suatu sistem yang terus bergerak. Akhir – akhir ini banyak sekali aktivitas bumi yang mengakibatkan bencana yang menelan banyak korban di Indonesia. Tanah longsor di Jawa Barat, banjir di Jakarta, Bandung, dan wilayah lainnya. Gempa bumi di Padang yang meluluhlantahkan manusia. Yang paling mengerikan yang pernah terjadi di Indonesia adalah Tsunami. Banyak sekali korban berjatuhan.
Yang terakhir yakni relevansi antara konsep keenam dengan Indonesia saat ini.


D. Kesimpulan
Berdasarkan penjelasan mengenai konsep – konsep Geologi Lingkungan di atas dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan antara keadaan Indonesia dengan beberapa konsep Geologi Lingkungan. Hal itu sangatlah membantu para planner dalam melakukan suatu perencanaan wilayah, khususnya di Indonesia. Dengan memperhatikan dan memahami isi dari setiap konsep tersebut. Karena dalam sebuah perencanaan dibutuhkan suatu pengetahuan dan referensi yang cukup terkait dengan kondisi geografis suatu wilayah. Selain itu konsep – kensep Geologi Lingkungan tersebut bisa memberikan pengetahuan bagi masyarakat  mengenai bumi secara umum agar mereka sadar dan mau memelihara kelestarian sumber daya alam. Tentunya SDA yang dimiliki Negara Indonesia.
SDA di Indonesia yang melimpah merupakan modal utama pembangunan nasional. Sebagai modal utama, sumber daya alam harus dimanfaatkan sepenuh-penuhnya tetapi dengan cara yang tidak merusak. Oleh karena itu diperlukan pengetahuan dan pemahaman terhadap alam Indonesia. Salah saunya dengan mempelajari Ilmu Kebumian/ Geologi. Dengan pemanfaatan dan tindakan pelestarian yang baik, kita bisa berharap SDA yang tersisa bisa cukup untuk anak  cucu kita kelak. Kita juga bisa berharap kita akan menjadi lebih berarti di catatan geologi pada masa depan daripada sebuah fossil penunjuk yang memberikan keterangan singkat sejarah bumi, ketika peradaban manusia telah maju.


DAFTAR PUSTAKA
NATIONAL RESEARCH COUNCIL. 1971. The Earth and human affairs. San Francisco : Canfield Press

[Read More...]


0 BERBAGI ILMU SIG NI GAN



INTEGRASI SIG DENGAN PENGINDRAAN JAUH UNTUK PWK


PENDAHULUAN
           
Teknik pengindraan jauh (inderaja) sebenarrnya telah lama di gunakan yaitu setelah di temukannya kamera. Selanjutnya oleh seniman fotografer pengambilan gambar dengan kamera di lakukan bukan hanya dari samping (mendatar) tetapi juga di ambil dari atas (udara). Percobaan pemotretan dari udara pernah di lakukan  oleh seniman foto asal prancis bernama gaspard felix tournachon  atau lebih di kenal dengan panggilan felix nadir (1858),memotret daerah biever, perancis, dari ketinggian 80 meter dengan bantuan balon udara. Hasil pemotretan dari udara tersebut ternyata dapat digunakan oleh ahli tata ruang kota untuk membuat peta penggunaan lahan dan peta morfologi daerah biever.

            Inderaja termasuk ilmu yang relative baru berkembang setelah abad ke 20. Berdasarkan sejarah perkembangan nya ilmu ini turun dalam satu cabang ilmu kemiliteran khusnya unutk mata-mata musuh, terutama dalam upaya mencari obyek-obyek vital, sehingga butuh  informasi yang sangat teliti,penginderaaan jau berasal dari dua kata yaitu indera berharti melihat dan jauh berarti dari jarak jauh. Jadi berdasarkan asal kata itu pengindraan jauh berarti melihat suatu obyek dari jarak jauh.lilesand dan kifer (1999) mendifinisikan indraja sebagai ilmu dan seni yang untuk memperoleh informasi tentang obyek, daerah, atau gejala dengan jalan menganalisis menggunakan alat tanpa kontak langsung terhadapa obyek, daerah, atau gejala yang di kaji.

            Dan dengan perangakat sig arcview, pengguna dapat menampilkan ,melakukan browsing dan querying, dan menganalisa data goegrafis, dan untuk mengoptimalkan (mengopmasikan,mensistematikan, mereuse kan dan sebagainya).dalam dunia system informasi terdapat banyak model system informasi yang bertujuan akhir member berbagai macam informasi.pentingnya informasi masi ini member banyak inspirasi terhadap pembuat model untuk merancang system-sistem yang mendekati dunia nyata dengan hasil sedekat mungkin dengan aslinya.

TUJUAN PENULISAN
Tujuan dari kegiatan ini adalah melatih mahasiswa untuk dapat memvisualisasikan kondisi spasial dalam sebuah media dua dimensi berupa peta dan dapat menganalisisnya baik secara manual maupun digital. Sehingga mahasiswa dapat menerapkannya dalam dunia kerja nantinya.

PEMBAHASAN

A.INTEGRASI SIG DENGAN PENGINDRAAN JAUH UNTUK PWK

SIG adalah sebuah rangkaian system yang memanfatkan teknologi digital untuk Melakukan analisa spasial.mengingat sumber data sebagian besar dari pengindraa jauh  baik citra satelit ataupun citra foto, maka teknologi  system informasi geografis (SIG) erat kaitanya dengan teknologi pengindraan jauh. Akan tetapi, pengindraan jauh bukanlah salah satu-satunya ilmu pendukung bagi system ini. Sumber data lain berasal dari hasil survey trestrial (uji lapangan) dan data skunder lain seperti sensus,catatan,dan laporan yang terpercaya.

Pengindraan jauh sebagai ilmu dan seni untuk memperoleh informasi tentang obyek,daerah,atau gejala dengan cara menganalisis mengunakan kaidah ilmah data yang di peroleh dengan mengunakan alat tanpa kontak langsung terhadap obyek,daerah,atau gejala yang di kaji. obyek,daerah,atau gejala yang di kaji dalam definisi tersebut dapat berada di permukiman bumi,di atmosfer,atau planet di luar angkasa maka untuk proses tersebut sangat erat hubungan dengan SIG (system informasi geografis) dengan menggunakan perangakat SIG tersebut pengguna dapat menampilkan ,melakukan browsing dan querying, dan menganalisa data goegrafis, dan untuk mengoptimalkan (mengopmasikan,mensistematikan, mereusekan dan sebagainya).



B.MANFAAT SIG DAN PENGINDRAAN JAUH

Aplikasi pengindraan jauh merupakan bagian yang sangat penting  dalam teknologi ini. Masyarakat luas dapat memanfatkan teknologi ini untuk melaksanakan kajian ataupun kegiatan lain yang  terkait dengan penglolaan sember daya alam dan lingkungan ataupun kegiatan lain yang terkait.perlu di kenali dengan baik sensor yang digunakan serta sifat respon balik tenaga gelombang elektromagnit yang berinteraksi dengan obyek-obyek di permukaan bumi untuk memahami aplikasi data pengindraan jauh.

           SIG memiliki perbedan pokok dengan system informasi lain. Perbedaan ini justru menjadi cirri karakteristiknya. Pada sebuah system informasi selain SIG,basis data atributal adalh focus dari pekerjan  sitem, sedangkan SIG mengaitkan data atributal dengan data spasial. SIG memberi analisi keruangan terhadap data atribut teersebut.sig menjelaskan dimana, bagaimana, dan apa yang akan terjadi secara keruangan yang diwujudkan dalam gambaran peta dengan berbagai penjelasan secara deskriptif, tabular, dan grafis. Dari kemampuanya tersebut,SIG memberi dua jenis informasi , yaitu dalam bentuk spasial dan deskriptif. Dalam sig  terdapat berbagai peran dari bebrbagai unsure baik manusia sebagai ahli sekaligus operator, perangkat alat baik lunak dank eras, serta obyek permasalahan nya.jadi dengan kita menggunakan perangkat ini kita dapat mendapatkan manfat dan keunggullan di bandingkan dengan system informasi lainnya.



 DAFTAR PUSTAKA

batty,m.and y.xie, “modeling inside GIS : part 1.model structures,exploratory spatial data analysis aggregation”, international journal of geograpicall information systems 8(3) : pages 291-307.
Prahasta,eddy,2004, “system informasi geografis arc view lanjutan”, pemograman bahasa script avenue,bandung,informatika.
Budiyanto,eko 2004, “ system informasi geografis  mengunakan map info”, ed.1, Yogyakarta,andi.
Universitas negri semarang,tanpa angka tahun “penginderaan jauh dan interpretasi citra”, buku pengatar pengindraan jauh (bagi kalangan pendidik,praktisi dan ilmuan berbagai bidang). Semarang puat data pengindraan jauh lembaga penerbangan dan antariksa nasional,semarang.
Sutanto,1994, “ pengindraan jauh jili 1 dan 2,gajah mada press: yogyakarta.
[Read More...]


0 mengingat kampung asal



POTENSI DAERAH NONGROE ACEH DARUSSALAM

Nanggroe Aceh Darussalam memiliki luas wilayah 57.365,57 Km2 dengan penduduk sebanyak 4.031.600 jiwa (tahun 2005). Kepadatan penduduknya sendiri mencapai 68,90 jiwa/km2. Secara administratif, sejak tahun 1999 provinsi NAD terdiri dari 17 kabupaten dan 4 kota dengan Banda Aceh sebagai ibukota provinsi. Salah satu kota di NAD yang memiliki keistimewaan adalah Kota Sabang yang berada di Pulau Weh. Pulau ini terletak di ujung pulau Sumatera dan merupakan zona ekonomi bebas serta daerah Indonesia yang terletak paling barat.

Nanggroe Aceh Darussalam merupakan salah satu provinsi yang kaya akan minyak, gas bumi, dan hasil tambang lainnya. Sektor pertanian juga memiliki potensi yang cukup besar di provinsi ini khususnya untuk tanaman perkebunan diantaranya kelapa sawit, karet coklat, pala dan cengkeh. Namun tidak demikian halnya dengan usaha perkebunan rakyat. Disamping itu sub sektor perikanan juga memegang peranan yang signifikan yaitu perikanan laut dan perikanan darat.

Perkembangan perekonomian Nanggroe Aceh Darussalam ditunjang oleh 3 kawasan industri yaitu Truman, Pasir Raja dan Labuhan Haji yang berada di Kabupaten Aceh Selatan. Prasarana jalan darat provinsi ini sepanjang 15.458,48 km yang terdiri dari jalan negara sepanjang 1.782,78 km dan jalan provinsi sepanjang 1.701,82 km. Untuk transportasi laut, terdapat 6 (enam) pelabuhan laut utama yaitu Sabang, Meulaboh, Lhokseumawe, Kuala Langsa, dan Malahayati yang sekaligus sebagai pelabuhan penyeberangan, pelabuhan penyeberangan yang lain adalah Pelabuhan Balohan. Provinsi ini juga memiliki Bandar udara yaitu Bandar Udara Sultan Iskandar Muda yang terletak di Kota Banda Aceh.

Secara Umum Bidang Potensi Daerah Nanggroe Aceh Darussalam adalah sebagi berikut:

1. Perindustrian
Di bidang industri, daerah Aceh memiliki potensi cukup besar terutama industri hasil hutan, perkebunan, dan pertanian, seperti minyak kelapa sawit, atsiri, karet, kertas, serta industri hasil pengolahan tambang yang belum berkembang secara optimal.industri makanan, minuman, dan tembakau; industri tekstil dan pakaian jadi; industri kayu, bambu, rotan, dan sejenisnya; industri kertas dan barang-barang dari kertas; industri kimia dan barang-barang dari kimia; industri logam dan barang-barang dari logam. Hasil produksi komoditas industri utama berupa semen, pupuk, kayu gergajian, moulding chips, plywood, dan kertas.

2. Pertanian & Perkebunan
Daerah Aceh memiliki potensi besar di bidang pertanian dan perkebunan. Pertanian di daerah Aceh meng-hasilkan beras, kedelai, ubi kayu, ubi jalar, jagung, kacang kedelai, sayur-sayuran, dan buah-buahan. Se-dangkan di bidang perkebunan, daerah Aceh meng-hasilkan coklat, kemiri, karet, kelapa sawit, kelapa, ko-pi, cengkeh, pala, nilam, lada, pinang, tebu, temba-kau, dan randu.
Daerah Aceh juga banyak menghasilkan sayur-sayuran dan buah-buahan, seperti bawang merah, cabe, kubis, kentang, kacang panjang, tomat, ketimun, pisang, mangga, rambutan, nangka, durian, jambu biji, pepaya, dan melinjo.

 3. Perikanan
Hasil perikanan di Aceh terdiri dari perikanan darat dan laut. Potensi perikanan laut di daerah Aceh cukup potensial, tetapi belum dimanfaatkan secara optimal. Data tahun 1997 menunjukkan bahwa hasil perikanan laut mencapai 110.817,1 ton dan perikanan darat mencapai 24.436,7 ton.
Sedangkan pada tahun 1998 hasil produksi perikanan laut mencapai 114.778,4 ton dan perikanan darat mencapai 23.228,4 ton. Hasil potensi perikanan di Aceh akan lebih banyak lagi jika perikanan tersebut dikembangkan dengan menggunakan peralatan yang modern dan canggih. Potensi perikanan, termasuk perikanan laut di kawasan Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE); belum dimanfaatkan secara optimal.

4. Pertambangan
Potensi hasil tambang di Aceh, antara lain meliputi gas alam, minyak bumi, batu bara, emas, dan tembaga. Gas alam dan minyak bumi yang ada di Arun dan daerah lainnya di Aceh telah memberikan sum-bangan yang cukup besar terhadap devisa negara.

Daerah Aceh memiliki bahan tambang, seperti tem-baga, timah hitam, minyak bumi, batubara, dan gas alam. Selain itu, terdapat tambang emas di daerah Aceh Besar, Pidie, Aceh Tengah, dan Aceh Barat. Tambang biji besi terdapat di Aceh Besar, Aceh Barat, dan Aceh Selatan. Tambang mangan terdapat di Kabupaten Aceh Tenggara dan Aceh Barat. Sementara tambang biji timah, batu bara, dan minyak bumi terdapat di Aceh Barat dan Aceh Timur, yakni di Rantau Kuala dan Sim-pang Peureulak, serta gas alam di daerah Lhok Sukon.

5. Seni & Budaya
Aceh merupakan kawasan yang sangat kaya dengan seni budaya dibanding wilayah Indonesia lainnya.
Aceh mempunyai aneka seni budaya yang khas seperti tari-tarian, dan budaya lainnya seperti:
Didong (seni pertunjukan dari masyarakat Gayo), Meuseukee Eungkot (sebuah tradisi di wilayah Aceh Barat), Peusijuek (atau Tepung Tawar dalam tradisi Melayu).
Dalam bidang sastra lainnya seperti : Bustanussalatin, Hikayat Prang Sabi, Hikayat Malem Diwa.

6. Pariwisata
Dalam sektor pariwisata, Daerah Istimewa Aceh memiliki potensi yang cukup besar untuk dapat dikembangkan lebih baik, terutama wisata alam, wisata bahari, dan wisata sejarah. Daya tarik obyek wisata lainnya adalah Taman Wisata Gunung Leuser yang memiliki banyak sungai arus deras, yang menarik bagi wisatawan asing dan domestik.

Selain potensi sumber daya alamnya, lokasi daerah Aceh termasuk cukup strategis, karena letaknya berdekatan dengan Malaysia dan Thailand dan daerah ini memiliki pelabuhan bebas Sabang yang sudah diresmikan oleh Presiden Gus Dur pada akhir Januari ta-hun 2000. Thailand dan Malaysia telah membangun kerjasama dengan Indonesia dalam pengembangan re¬gional yang dikenal sebagai Indonesia-Malaysia-Thai¬land Growth Triangle (IMT-GT). Kerjasama itu diharapkan akan mendorong dan memperluas kerjasama bidang industri, pariwisata, pertanian, dan perdagangan antarpropinsi di tiga negara tersebut.


[Read More...]


0 Pengen tau makna dari logo undip?






Isi lambang Universitas Diponegoro berjiwakan dua prinsip, yaitu;


1. Sifat ke-universitasan

2. Sifat ke-pahlawanan Diponegoro.

Untuk dua prinsip tersebut diambil motif-motif;


1. Bunga melati sebagai lambang ke-universitasan.

2. Keris dan bayangan Pangeran Diponegoro, sebagai lambang kepahlawanan Diponegoro.

Makna Lambang

1. Ke-Universitasan dilambangkan dengan bunga melati, yang terdiri dari;

1. Kuncup melati yang sedang berkembang.
2. Helai daun bunga dan 10 daun kelopak.

Bunga melati yang warnanya putih, kecil mungil bentuknya adalah bunga suntingan Nasional Indonesia yang mempunyai arti kesucian. Kuncup melati yang sedia berkembang melambangkan sifat ke-universitasan tempat tenaga manusia berkembang, tempat menambah ilmu pengetahuan yang sifatnya juga berkembang dan sedia mengamalkan ilmunya bagi masyarakat sekitarnya. Kuncup melati yang terletak ditengah-tengah 15 helai daun bunga yang berkembang dan 10 daun kelopaknya yang berarti tanggal 15 bulan Oktober, sebagai tanggal yang dipilih untuk hari lahir Universitas Diponegoro.

2. Kepahlawanan Diponegoro, dilambangkan dengan keris dan bayangan pahlawan Diponegoro;

Keris adalah benda budaya kepribadian Nasional Indonesia, suatu senjata yang sakti untuk pelindung dan pembasmi angkara murka. Keris yang berlatar belakang bayangan Pangeran Diponegoro mempunyai arti melindungi dan mempertahankan kemerdekaan bangsa dan tanah air. Keris dan bayangan Pangeran Diponegoro dikelilingi kupel (lengkung kubah) yang bersinar melambangkan kepahlawanan Diponegoro yang diandali kepercayaan teguh akan kebenaran dan keadilan. Lambang kepahlawanan Diponegoro yang berada di tengah-tengah lambang ke-universitasan, mempunyai arti Universitas Diponegoro sebagai tempat berkembang tenaga-tenaga kemanusiaan dan ilmu pengetahuan bercerminkan semangat kesatriya dan kepahlawanan berkepribadian nasional.

3. Bidang dasar

Bidang dasar segi lima (dalam bentuk khusus) dan berbingkai melambangkan Pancasila sebagai dasar negara Republik Indonesia dan Universitas Diponegoro. Diatas bidang dasar tercantum sebutan Universitas Diponegoro sebagai penegasan.

Warna Lambang

Warna adalah warna-warna nasional Indonesia, juga terdiri atas 4 warna, yaitu;
k

1. Hitam, lambang keabadian, untuk warna dasar, inti dari
eris dan pengangannya.
2. Kuning emas (prodo), lambang keagungan, untuk warna bingkai, bayangan Pangeran Diponegoro.
3. Merah, lambang keberanian, untuk aureool (sinar) di belakang bayangan Pangeran Diponegoro.
4. Putih, lambang kesucian, untuk daun bunga dan kelopak serta nama Universitas Diponegoro Semarang.
[Read More...]


 
Return to top of page Copyright © 2010 | Platinum Theme Converted into Blogger Template by HackTutors