mengingat kampung asal



POTENSI DAERAH NONGROE ACEH DARUSSALAM

Nanggroe Aceh Darussalam memiliki luas wilayah 57.365,57 Km2 dengan penduduk sebanyak 4.031.600 jiwa (tahun 2005). Kepadatan penduduknya sendiri mencapai 68,90 jiwa/km2. Secara administratif, sejak tahun 1999 provinsi NAD terdiri dari 17 kabupaten dan 4 kota dengan Banda Aceh sebagai ibukota provinsi. Salah satu kota di NAD yang memiliki keistimewaan adalah Kota Sabang yang berada di Pulau Weh. Pulau ini terletak di ujung pulau Sumatera dan merupakan zona ekonomi bebas serta daerah Indonesia yang terletak paling barat.

Nanggroe Aceh Darussalam merupakan salah satu provinsi yang kaya akan minyak, gas bumi, dan hasil tambang lainnya. Sektor pertanian juga memiliki potensi yang cukup besar di provinsi ini khususnya untuk tanaman perkebunan diantaranya kelapa sawit, karet coklat, pala dan cengkeh. Namun tidak demikian halnya dengan usaha perkebunan rakyat. Disamping itu sub sektor perikanan juga memegang peranan yang signifikan yaitu perikanan laut dan perikanan darat.

Perkembangan perekonomian Nanggroe Aceh Darussalam ditunjang oleh 3 kawasan industri yaitu Truman, Pasir Raja dan Labuhan Haji yang berada di Kabupaten Aceh Selatan. Prasarana jalan darat provinsi ini sepanjang 15.458,48 km yang terdiri dari jalan negara sepanjang 1.782,78 km dan jalan provinsi sepanjang 1.701,82 km. Untuk transportasi laut, terdapat 6 (enam) pelabuhan laut utama yaitu Sabang, Meulaboh, Lhokseumawe, Kuala Langsa, dan Malahayati yang sekaligus sebagai pelabuhan penyeberangan, pelabuhan penyeberangan yang lain adalah Pelabuhan Balohan. Provinsi ini juga memiliki Bandar udara yaitu Bandar Udara Sultan Iskandar Muda yang terletak di Kota Banda Aceh.

Secara Umum Bidang Potensi Daerah Nanggroe Aceh Darussalam adalah sebagi berikut:

1. Perindustrian
Di bidang industri, daerah Aceh memiliki potensi cukup besar terutama industri hasil hutan, perkebunan, dan pertanian, seperti minyak kelapa sawit, atsiri, karet, kertas, serta industri hasil pengolahan tambang yang belum berkembang secara optimal.industri makanan, minuman, dan tembakau; industri tekstil dan pakaian jadi; industri kayu, bambu, rotan, dan sejenisnya; industri kertas dan barang-barang dari kertas; industri kimia dan barang-barang dari kimia; industri logam dan barang-barang dari logam. Hasil produksi komoditas industri utama berupa semen, pupuk, kayu gergajian, moulding chips, plywood, dan kertas.

2. Pertanian & Perkebunan
Daerah Aceh memiliki potensi besar di bidang pertanian dan perkebunan. Pertanian di daerah Aceh meng-hasilkan beras, kedelai, ubi kayu, ubi jalar, jagung, kacang kedelai, sayur-sayuran, dan buah-buahan. Se-dangkan di bidang perkebunan, daerah Aceh meng-hasilkan coklat, kemiri, karet, kelapa sawit, kelapa, ko-pi, cengkeh, pala, nilam, lada, pinang, tebu, temba-kau, dan randu.
Daerah Aceh juga banyak menghasilkan sayur-sayuran dan buah-buahan, seperti bawang merah, cabe, kubis, kentang, kacang panjang, tomat, ketimun, pisang, mangga, rambutan, nangka, durian, jambu biji, pepaya, dan melinjo.

 3. Perikanan
Hasil perikanan di Aceh terdiri dari perikanan darat dan laut. Potensi perikanan laut di daerah Aceh cukup potensial, tetapi belum dimanfaatkan secara optimal. Data tahun 1997 menunjukkan bahwa hasil perikanan laut mencapai 110.817,1 ton dan perikanan darat mencapai 24.436,7 ton.
Sedangkan pada tahun 1998 hasil produksi perikanan laut mencapai 114.778,4 ton dan perikanan darat mencapai 23.228,4 ton. Hasil potensi perikanan di Aceh akan lebih banyak lagi jika perikanan tersebut dikembangkan dengan menggunakan peralatan yang modern dan canggih. Potensi perikanan, termasuk perikanan laut di kawasan Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE); belum dimanfaatkan secara optimal.

4. Pertambangan
Potensi hasil tambang di Aceh, antara lain meliputi gas alam, minyak bumi, batu bara, emas, dan tembaga. Gas alam dan minyak bumi yang ada di Arun dan daerah lainnya di Aceh telah memberikan sum-bangan yang cukup besar terhadap devisa negara.

Daerah Aceh memiliki bahan tambang, seperti tem-baga, timah hitam, minyak bumi, batubara, dan gas alam. Selain itu, terdapat tambang emas di daerah Aceh Besar, Pidie, Aceh Tengah, dan Aceh Barat. Tambang biji besi terdapat di Aceh Besar, Aceh Barat, dan Aceh Selatan. Tambang mangan terdapat di Kabupaten Aceh Tenggara dan Aceh Barat. Sementara tambang biji timah, batu bara, dan minyak bumi terdapat di Aceh Barat dan Aceh Timur, yakni di Rantau Kuala dan Sim-pang Peureulak, serta gas alam di daerah Lhok Sukon.

5. Seni & Budaya
Aceh merupakan kawasan yang sangat kaya dengan seni budaya dibanding wilayah Indonesia lainnya.
Aceh mempunyai aneka seni budaya yang khas seperti tari-tarian, dan budaya lainnya seperti:
Didong (seni pertunjukan dari masyarakat Gayo), Meuseukee Eungkot (sebuah tradisi di wilayah Aceh Barat), Peusijuek (atau Tepung Tawar dalam tradisi Melayu).
Dalam bidang sastra lainnya seperti : Bustanussalatin, Hikayat Prang Sabi, Hikayat Malem Diwa.

6. Pariwisata
Dalam sektor pariwisata, Daerah Istimewa Aceh memiliki potensi yang cukup besar untuk dapat dikembangkan lebih baik, terutama wisata alam, wisata bahari, dan wisata sejarah. Daya tarik obyek wisata lainnya adalah Taman Wisata Gunung Leuser yang memiliki banyak sungai arus deras, yang menarik bagi wisatawan asing dan domestik.

Selain potensi sumber daya alamnya, lokasi daerah Aceh termasuk cukup strategis, karena letaknya berdekatan dengan Malaysia dan Thailand dan daerah ini memiliki pelabuhan bebas Sabang yang sudah diresmikan oleh Presiden Gus Dur pada akhir Januari ta-hun 2000. Thailand dan Malaysia telah membangun kerjasama dengan Indonesia dalam pengembangan re¬gional yang dikenal sebagai Indonesia-Malaysia-Thai¬land Growth Triangle (IMT-GT). Kerjasama itu diharapkan akan mendorong dan memperluas kerjasama bidang industri, pariwisata, pertanian, dan perdagangan antarpropinsi di tiga negara tersebut.




Responses

0 Respones to "mengingat kampung asal"

Posting Komentar

 
Return to top of page Copyright © 2010 | Platinum Theme Converted into Blogger Template by HackTutors